Fakta Tersembunyi di Balik Irisan Bawang Merah
Inilah Fakta Tersembunyi Dibalik Irisan Bawang Merah
Bawang merah merupakan tumbuhan berasal dari Suriah yang menjadi tanaman komersial tingkat internasional pada abad ke-19. Tanaman ini memiliki sebutan yang berbeda – beda di setiap wilayah Indonesia.
Di Pulau Sumatera bawang merah biasa disebut dengan bawang abang mirah untuk daerah Aceh. Di Pulau Jawa biasa disebut dengan bawang bereum untuk daerah Sunda, bhabang merah untuk daerah Madura, dan brambang untuk bagian Jawa lainnya.
Bawang merah yang merupakan kelompok liliceae ini memiliki manfaat terbanyak pada bagian umbinya. Per 100 gram irisan bawang merah memiliki kandungan sebagai berikut:
- Energi 39,9 kkal
- Protein 1,5 gr
- Lemak 0,3 gr
- Karbohidrat 0,2 gr
- Kalsium 36 mg
- Fosfor 40 mg
- Besi 0,8 mg
- Vitamin B 0,03 mg
- Vitamin C 2 mg
Setiap irisan bawang merah juga memiliki banyak fakta tersembunyi dalam kehidupan sehari – hari. Berikut ini beberapa fakta tersembunyi di setiap irisan bawang merah yang jarang kita sadari.
1. Bawang merah dapat berfungsi sebagai bumbu penyedap alami karena memiliki kandungan senyawa asam glutamate.
2. Kandungan senyawa propil disulfida dan propil metil disulfida pada bawang merah dapat menciptakan aroma harum yang menggugah selera.
3. Kandungan minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, dihidroaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin pada bawang merah sering dimanfaatkan untuk obat berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi, sembelit, luka, bisul di permukaan kulit, jamur di vagina, dan penurun panas.
4. Tumbuhan ini dapat berguna sebagai obat ambeien yaitu dengan cara mencampurkan irisan bawang merah bersama belerang. Setelah tercampur, lalu remas campuran itu bersama minyak kelapa. Ketika semua sudah tercampur rata, lalu lumurkan ia pada bagian yang mengalami inflamasi.
Lihat juga: Cara Menghilangkan Getah Bawang Merah
5. Tanaman umbi – umbian ini dapat digunakan sebagai obat masuk angin dengan cara mencampurkan irisan bawang merah bersama kapur lalu dibalurkkan ke bagian punggung dan perut.
6. Bawang merah mengandung sulfur aktif yang berfungsi dalam pembentukan komponen bioaktif berupa allisin dan aliin. Kandungan sulfur ini berguna dalam menurunkan kolesterol, menurunkan potensi stroke, aterosklerosis, antitrombosis, dan anti agregasi platelet.
Kandungan aliin ini nantinya digunakan sebagai antibiotic alami. Sedangkan allisin digunakan untuk meningkatkan produksi antioksidan pada tubuh agar mampu menepis radikal bebas. Perlu diketahui bahwa allisin bukan komponen alami yang terdapat pada bawang merah.
Allisin akan terbentuk ketika jaringan sel bawang merah mengalami luka baik itu karena proses pengirisan maupun penggilingan.
7. Kandungan glutation peroksidase dan katalase pada bawang merah mampu mencegah terjadinya penuaan kulit dan penyakit degenerative lainnnya.
8. Kandungan kuersetin yang termasuk pembentuk flavonoid pada bawang merah dapat berfungsi sebagai antibiotic, antikanker, dan mengurangi risiko kematian yang di akibatkan karena sakit jantung dan stroke.
Itulah beberapa fakta menakjubkan dari irisan bawang merah yang mana bisa dijadikan pertimbangan dalam penggunaan di kehidupan sehari-hari.
Lihat juga: Manfaat Bawang Merah di Telapak Kaki
Bawang merah juga bisa dijadikan sebuah opsi dalam penyajian menu sayur – sayuran atau pendamping nasi ketika kita makan.
Disamping kandungan dan fungsi bawang merah yang telah disebutkan, tentunya kamu juga perlu memahami bagaimana cara mengolah bawang merah. Karena pengolahan bawang merah yang salah dapat berpotensi menjadikannya racun bagi tubuh.
Untuk itu belajar mengenai bawang merah ini tidak cukup sampai disini saja. Hal lain yang perlu dipelajari yaitu peralatan masak dan cara mengolahnya. Peralatan masak yang tidak tepat juga bisa menjadi salah satu penyebab bawang merah tidak berfungsi secara maksimal.
Sumber:
Astawan, Made. 2016. Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.
Sunardi, dkk. Memanfaatkan Pekarangan dengan Tanaman Rempah. Tagerang: Loka Aksara.